Friday, October 2, 2009

Tulis

Tidak selamanya menulis menjadi sasuatu yang menyenangkan, kadang ia malah membuat stress, tegang dan frustasi, terlebih jika tulisan itu berada pada ruang publik. Kata-kata indah, penuh makna, menggelitik dan sebagainya akan berusaha dirangkai sedemikian rupa sehingga "layak dikonsumsi". Kelayakan inilah yang membuat orang kadang menjadi tertekan akannya. Pikiran apakah tulisannya sudah layak atau tidak, bisa diterima atau sebaliknya-dihujat, atau yang lain, sehingga jari-jemari tak pernah sampai menggoreskan kata. Dan selamanya menjadi pembaca, yang hanya bisa manggut-manggut jika tersentuh logikanya atau tersenyum karena terakomodir sisi humornya oleh suatu tulisan.
Namun hal tersebut wajar adanya, latar belakang dan pengalaman hidup yang berbeda yang akan menyebabkan muncul atau tidaknya kondisi tersebut. Tak jarang orang yang teramat sangat lancar dalam menulis dan menghasilkan banyak karya yang bisa dinikmati oleh orang lain. Meskipun masih terdapat pula penulis-penulis yang menulis tanpa arah yang jelas, "hajar" saja layaknya orang autis yang seakan mempunyai dunia sendiri. Tak peduli orang lain memahaminya atau tidak, tak masalah jika ada yang tersinggung.
Meski demikian, semakin banyaknya media menulis di jagad maya ini mari kita manfaatkan untuk menggali, mengapresiasi dan membentuk diri serta lingkungan. Bukan seuatu maslah jika kita memulai menulis dengan cara "autis" terlebih dahulu, sebelum kita mampu menyampaikan sesuatu yang tertata.

<>faruq031009<>

No comments:

Post a Comment